
Islam
masuk di Indonesia
Islam masuk di Indonesia pada abad pertama
hijriyah atau 7 masehi melalui jalur perdagangan. Para pedagang muslim yang
berlayar ke Indonesia untuk singgah beberapa waktu di semenanjung melayu.
Melalui memperkenalkan agama islam dalam kehidupan keseharian bermasyarakat
akhirnya masyarakat melayu pun ada yang memeluk agama islam, dan bahkan ada
yang menikah dengan para pedagang muslim tersebut. Disanalah awal mula
perkembangan agama islam di Indonesia.
Penyebaran Agama Islam Di Pulau Jawa
Penyebaran agama islam di pulau jawa
tidak bisa luput dari peran wali songo (Sembilan Wali) didalamnya.
Mereka adalah:
1.
Sunan Ampel (Sayyid Ali
Rahmatullah)

Ajaran beliau dalam membenahi masyarakatnya
adalah mo limo: moh main (tidak mau berjudi), moh ngombe (tidak mau mabuk), moh
maling (tidak mau mencuri), moh madat (tidak mau ngobat), moh madon (tidak mau
main peremuan/berzina)). Kalau ditelaah, ajaran mo limo itu adalah terjemahan
praksis akhlak karimah.
2.
Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
sunan
bonang lahir sekitar tahun 1465 masehi, beliau adalah anak dari sunan ampel dan
cucu dari maulana malik Ibrahim. Beliau tinggal disebuah desa kecil, dengan
nama desa bonang, lasem, jawa tengah. Beberapa daerah yang pernah beliau
kunjungi dalam perjalanan dakwahnya adalah tuban, pati, Madura, dan pulau
bawean.
Dalam berdakwah Sunan Bonang, yang
menggunakan metode dakwah dan komunikasi yang tepat guna. Karena yang
dihadapi adalah masyarakat yang memeluk Hindu-Budha atau Syiwa – Budha, beliau
menyusupkan nilai-nilai keislaman ke dalam adat-istiadat dan budaya tanpa harus
menimbulkan gejolak.
Karena yang dihadapi adalah masyarakat
yang percaya kepada hal-hal mistis dan supranatural, maka beliau mengajarkan
tasawuf terlebih dulu baru menyusul syariat. Guna menarik perhatian masyarakat
yang menyenangi seni-budaya, beliau membaur, mempelajari seni-budaya lokal dan
bahkan mengembangkannya dengan menciptakan perangkat-perangkat musik atau
gamelan dengan tembang-tembang Jawa yang merdu mempesona. Dakwah-dakwah
selanjutnya disampaikan dengan cara menembang (bersenandung merdu), melalui
Suluk-Suluk, jalan menuju keimanan dan ketuhanan, sehingga rakyat senang
mendengarnya.
3.
Sunan Giri
4. Sunan Drajat
5.
Sunan Gunung Jati
6.
Sunan Kalijaga
7.
Sunan Kudus
8.
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
nb: data selanjutnya menyusul..........
Tidak ada komentar :
Posting Komentar