kata tasbih berasal dari bahsa arab yang berarti mensucikan (Allah). Kata ini, di indonesia memiliki pengertian yang berbeda, yakni untaian dari biji-bijian yang sangat berfariasi bentuk dan ragamnya yang dinamakan tasbih. Jumlah untaiannya pun beragam: ada yang isinya 11, ada yang 33, dan yang umum 99. Manfaat tasbih ini ialah untuk memudahkan kita menghitung jumlah dzikir, wirid, atau bacaan yang sering harus kita ulang, atau bahkan ada yang memegang tasbih hanya dijadikan alat pengingat semata.
Seseorang akan mudah teringat Allah bila dijari-jarinya ada tasbih. Seseorang juga akan lebih mudah menggerakkan bibir atau hatinya untuk membaca kalimat thayibah atau shalawat nabi.
barang kali kaum sufi yang lebih senang dengan yang bernama tasbih ini.Dalil tentang tasbih ini diantaranya:
1. "Sebuah hadits sahih diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan hakim dari ibnu Amr yang mengatakan: saya melihat Rasulullah memutar tasbih ditangannya."
2. "Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Hakim, dari busairah (seorang wanita yang ikut berhijrah) bahwa Rasulullah bersabda: hendaknya kalian membaca tasbih, tahlil, taqdis, dan seyogianya jangan sampai lengah sehingga luga esensi tauhid. oleh karena itu, ikatlah jari tangan kalian dengan tasbih karena dia akan dimintai kesaksiannya di hari kiamat kelak."
3. "Sebagian ulama' mengatakan: menghitung tasbih dengan menggerakkan jari-jari itu sebaik-baik tasbih, berdasarkan pada hadits Ibnu Umar. Dikatakan pula, kalau khawatir salah menghitung jumlah (wirid, dzikir, atau sejenisnya) pakainlah tasbih karena bacaan pertama akan menjadi hitungan yang berikutnya, bahkan dijadikan patokan atau ukuran selanjutnya. Abu Hurairah bahkan mempunyai jahitan terdiri 1000 titik. Ia tidak tidur sebelum membaca tasbih 12.000 kali. Demikian diceritakan oleh Ikrimah".
Refrensi:
H. Munawir Abdul Fatah, Tradisi Orang-orang NU, Pustaka Pesantren, 2007, Cet. III, hlm. 193
Tidak ada komentar :
Posting Komentar