Jumat, 15 Maret 2013

ISLAM DI INDONESIA

Indonesia adalah negara dengan pemeluk agama islam terbesar di dunia, dengan prosentase 85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk. Akan tetapi indonesia bukan negara islam. Bahkan muslim di indonesia lebih dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran.







Islam masuk di Indonesia
Islam masuk di Indonesia pada abad pertama hijriyah atau 7 masehi melalui jalur perdagangan. Para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah beberapa waktu di semenanjung melayu. Melalui memperkenalkan agama islam dalam kehidupan keseharian bermasyarakat akhirnya masyarakat melayu pun ada yang memeluk agama islam, dan bahkan ada yang menikah dengan para pedagang muslim tersebut. Disanalah awal mula perkembangan agama islam di Indonesia.
Penyebaran Agama Islam Di Pulau Jawa
Penyebaran agama islam di pulau jawa tidak bisa luput dari peran wali songo (Sembilan Wali) didalamnya. Mereka adalah:
1.      Sunan Ampel (Sayyid Ali Rahmatullah)  
sunan ampel adalah putra tertua maulana malik ibrahim seorang ulama besar yang berhasil mengislamkan raja cempa. Beliau dilahirkan di cempa sekitar 1401 Masehi. Sayyid Ali Rahmatullah mendapat gelar ampel diambil dari nama tempat ia lama bermukim dan berdakwah, Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang). Pada waktu itu, beliau diundang untuk membantu meredam kemerosotan Majapahit, baik kekuasaan maupun moral, sepeninggal Prabu Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Ajaran beliau dalam membenahi masyarakatnya adalah mo limo: moh main (tidak mau berjudi), moh ngombe (tidak mau mabuk), moh maling (tidak mau mencuri), moh madat (tidak mau ngobat), moh madon (tidak mau main peremuan/berzina)). Kalau ditelaah, ajaran mo limo itu adalah terjemahan praksis akhlak karimah.

2.      Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
sunan bonang lahir sekitar tahun 1465 masehi, beliau adalah anak dari sunan ampel dan cucu dari maulana malik Ibrahim. Beliau tinggal disebuah desa kecil, dengan nama desa bonang, lasem, jawa tengah. Beberapa daerah yang pernah beliau kunjungi dalam perjalanan dakwahnya adalah tuban, pati, Madura, dan pulau bawean.
Dalam berdakwah Sunan Bonang, yang menggunakan metode dakwah dan komunikasi yang tepat guna.  Karena yang dihadapi adalah masyarakat yang memeluk Hindu-Budha atau Syiwa – Budha, beliau menyusupkan nilai-nilai keislaman ke dalam adat-istiadat dan budaya tanpa harus menimbulkan gejolak.
Karena yang dihadapi adalah masyarakat yang percaya kepada hal-hal mistis dan supranatural, maka beliau mengajarkan tasawuf terlebih dulu baru menyusul syariat. Guna menarik perhatian masyarakat yang menyenangi seni-budaya, beliau membaur, mempelajari seni-budaya lokal dan bahkan mengembangkannya dengan menciptakan perangkat-perangkat musik atau gamelan dengan tembang-tembang Jawa yang merdu mempesona. Dakwah-dakwah selanjutnya disampaikan dengan cara menembang (bersenandung merdu), melalui Suluk-Suluk, jalan menuju keimanan dan ketuhanan, sehingga rakyat senang mendengarnya.

3.      Sunan Giri

















4.      Sunan Drajat
















5.      Sunan Gunung Jati


















6.      Sunan Kalijaga


















7.      Sunan Kudus














8.      Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)


















9.      Sunan Muria

















nb: data selanjutnya menyusul..........

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes